Informatif

*_* selamat datang kembali di blogkita *_* nikmati berbagai artikel menarik dan inspiratif *_* terima kasih telah berkunjung *_* salam sukses selalu *_*

Jumat, 24 Januari 2014

Tips dan Trik Sukses Kerja Online

Segera miliki tips dan trik kerja online sekarang juga. Beraneka ragam tips dan trik seputar kerja online yang dihimpun dari berbagai sumber disajikan dalam tampilan  menarik, layak untuk anda simak. Informasi yang ada dikupas hingga tuntas dalam bahasa yang ringan dan gampang dicerna. Perluas wawasan anda mengenai kerja online dengan konsep yang unik dan berbeda. Kini semakin banyak pilihan tersedia untuk menuju sukses. Berkat tips dan trik kerja online langkah anda menuju sukses kian mantap dan meyakinkan.Semua yang anda butuhkan ada di sini. Temukan jawaban atas pertanyaan anda selama ini. Ingin sukses kerja online? Tips dan trik kerja online solusinya.

Loyalitas dan Totalitas

Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja sungguh-sungguh.

Loyalitas bagi seorang profesional akan memberikan daya dan kekuatan untuk berkembang dan selalu mencari hal-hal yang terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja yang sekiranya diperlukan dalam situasi kritis sesuai dengan batas-batas kewenangannya tanpa menunggu perintah terlebih dahulu. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi. Sudah barang tentu tidak seorang pun menginginkan adanya gangguan yang bisa membahayakan semua yang telah dirancang dengan matang.  Di sinilah peran loyalitas amat signifikan dalam membentuk pola pikir yang proaktif sehingga faktor resiko dapat ditekan serendah mungkin. Dengan meminimalisir faktor resiko maka diharapkan realisasi dari rancangan yang telah disusun dapat berjalan lancar.

Kreativitas Lahirkan Ide Orisinil

Kreativitas bisa tumbuh dari hal-hal kecil dan sederhana. Tingkatkan saja kepedulian, kecintaan dan penguasaan kita terhadap apa yang kita lakukan, sang idepun akan datang dengan semua nilai tambahnya.

Ide bisnis yang muncul dari sebuah kreativitas harus gampang untuk direalisasikan dan efektif sehingga mampu mendatangkan hasil yang fantastis tanpa harus menunggu lama. Namun banyak orang yang sebetulnya merasa bisa untuk menjadi pengusaha kalau ditanya. Tapi kenapa kok masih menganggur saja, ternyata jawabannya adalah belum adanya ide bisnis yang bisa untuk dijalankan. Atau sebaliknya mereka dengan mudah membangun bisnis dari modal dan kemampuannya yang ada, namun dalam waktu beberapa bulan saja usaha tersebut sudah ditinggalkan, kenapa ? Ternyata bisnis yang dijalankan bisnis yang sudah jenuh alias terlalu banyak pesaingnya, atau produknya tidak dikemas kembali untuk membuat trobosan baru sehingga barang yang ditawarkan sudah tidak unik lagi alias tidak dilirik oleh pembeli.

Jadi membangun usaha haruslah didukung oleh ide bisnis yang orisinil. Mendapatkan ide bisnis yang dapat memberikan pengaruh terhadap banyak hal, menciptakan suatu situasi dan kondisi baru adalah sesuatu ide yang nilainya mahal sekali, percayalah bahkan sulit diukur dengan nilai uang ?

Kalaupun terpaksa harus muncul angka nominal tertentu untuk harga sebuah ide lebih karena kepentingan praktis, karena transaksi atas ide tersebut harus berlangsung. Sejatinya ide orisinil yang muncul di bisnis itu susah diukur nilainya.

Menguasai Pekerjaan

Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang profesional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.

Banyak faktor yang menentukan bagaimana seseorang bekerja. Namun yang paling dominan adalah kemampuan untuk menganalisa tingkat kesulitan pekerjaan yang akan dihadapi. Kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki. Dari situ seorang profesional akan dapat merumuskan formula yang tepat agar semuanya berjalan dengan efektif dan efisien serta menuai hasil yang memuaskan.

Seseorang yang menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku pekerjaannya. Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah, tapi ia memang benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Dengan begitu, maka seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.

Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan

Semakin tinggi penguasaan kita, semakin banyak ide yang kita pancarkan, dan semakin tinggi pula kualitasnya. Karena itu, kita sendiri perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Tidak boleh berpuas diri atau mengandalkan penguasaan standard. 

Banyak cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Tidak perlu menunggu orang lain untuk mengajari kita apalagi membayar biaya selangit untuk mendapatkan sertifikat dari lembaga pendidikan sebagai bukti tertulis. Cukup dengan membuka diri seluas-luasnya dalam menyerap informasi yang ada. Kita juga harus peka terhadap perubahan yang terjadi saat ini. Cobalah mencari celah yang bisa kita manfaatkan dari peluang yang ada dan memberikan keuntungan. Lakukan ini jika ingin meningkatkan penguasaan sehingga tetap berada selangkah di depan.

Intinya, kita tidak boleh berhenti belajar. Anytime you stop striving to get better, you're bound to get worse. Harus diakui, perubahan dinamis saat ini membuat penguasaan kita cepat menjadi ketinggalan jaman. Karena itu, dibutuhkan cinta untuk memancing ide kreatif keluar dari sarangnya. Ketika kita mencintai pekerjaan, kita tidak hanya ingin melakukannya dengan gembira, tetapi juga terpacu untuk terus meningkatkannya.

Semakin besar rasa cinta kita terhadap yang kita kerjakan, semakin banyak pula ide yang mengaliri benak kita. Sebalikya semakin banyak ide perubahan positif yang bisa kita terapkan di pekerjaan, semakin besar cinta kita terhadap pekerjaan tersebut. Sungguh sebuah virtuous circle yang memotivasi.

Membangkitkan Motivasi

Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia harus selalu berpikiran jernih dan realistis serta mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.

Dapat dikatakan bahwa seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Tidak mudah memang karena sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu membutuhkan dukungan maupun pertolongan dari luar dirinya sendiri. Namun dengan tekad yang kuat dan upaya yang konsisten dari waktu ke waktu maka hal ini dapat diwujudkan. Dengan menjadi motivator  bagi dirinya sendiri, seorang professional dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.

Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang profesional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui, sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.

Agar Bisa Kreatif

Jika anda seorang yang kreativ dan inovatif tentunya tidak sulit bagi anda menggali ide bisnis yang otentik. Ide tersebut benar-benar adalah merupakan buah pikiran anda yang kreatif, bukan berasal dari sumber lain yang tentu saja sudah diklaim oleh pemiliknya. Kreativitas harus memiliki nilai tambah. Maknanya tidak boleh berhenti pada sekedar menelurkan ide baru, tapi harus memanjang sampai pada manfaat eksistensial. Jika kita berhasil menemukan sebuah ide baru tetapi ide itu tidak menghasilkan sesuatu yang "lebih baik", bisa dikatakan itu bukan kreativitas.

Meski harus bernilai tambah, kreativitas tidak selalu berkaitan dengan sesuatu yang besar. Untuk menjadi kreatif, kita tidak harus mengembangkan kreasi yang menggemparkan atau mengubah dunia. Cukup dengan ide-ide yang sederhana yang mempercepat proses kerja, mengurangi kerusakan, meningkatkan mutu produk atau layanan. Oleh sebab itu, meskipun berjalan seiring dengan tingkat kecerdasan, kreativitas bukan monopoli orang pintar, dia bisa tumbuh pada diri siapapun, di situasi apapun.

Agar bisa kreativ, kita membutuhkan kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan yang kita kerjakan. Dengan bersikap peduli, mata kita akan lebih jeli untuk melihat hal yang bisa kita benahi. Entah itu berupa keadaan, proses ataupun hasil. Orang-orang kreativ seringkali mengungkapkan ide-ide baru bukan karena mereka lebih cerdas, melainkan mereka lebih peduli.

Para inovator tidak bekerja seperti zombie, yang selalu melakukan pekerjaan karena digerakkan oleh kebutuhan, tanpa penjiwaan. Sebaliknya mereka peduli terhadap tanggung jawab dan tugasnya. Mereka tidak bekerja dengan prinsip, "dari dulu juga begitu", tetapi selalu mencari tahu "mengapa begini, mengapa begitu" dan kemudian menggagas "bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu".

Prinsip yang dianut oleh para inovator tersebut sudah selayaknya anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian anda akan memiliki suatu konsep berpikir yang kreatif dan dinamis yang memang diperlukan untuk menjawab tantangan di era globalisasi dewasa ini.