Jika anda seorang yang kreativ dan inovatif tentunya tidak sulit bagi anda menggali ide bisnis yang otentik. Ide tersebut benar-benar adalah merupakan buah pikiran anda yang kreatif, bukan berasal dari sumber lain yang tentu saja sudah diklaim oleh pemiliknya. Kreativitas harus memiliki nilai tambah. Maknanya tidak boleh berhenti pada sekedar menelurkan ide baru, tapi harus memanjang sampai pada manfaat eksistensial. Jika kita berhasil menemukan sebuah ide baru tetapi ide itu tidak menghasilkan sesuatu yang "lebih baik", bisa dikatakan itu bukan kreativitas.
Meski harus bernilai tambah, kreativitas tidak selalu berkaitan dengan sesuatu yang besar. Untuk menjadi kreatif, kita tidak harus mengembangkan kreasi yang menggemparkan atau mengubah dunia. Cukup dengan ide-ide yang sederhana yang mempercepat proses kerja, mengurangi kerusakan, meningkatkan mutu produk atau layanan. Oleh sebab itu, meskipun berjalan seiring dengan tingkat kecerdasan, kreativitas bukan monopoli orang pintar, dia bisa tumbuh pada diri siapapun, di situasi apapun.
Agar bisa kreativ, kita membutuhkan kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan yang kita kerjakan. Dengan bersikap peduli, mata kita akan lebih jeli untuk melihat hal yang bisa kita benahi. Entah itu berupa keadaan, proses ataupun hasil. Orang-orang kreativ seringkali mengungkapkan ide-ide baru bukan karena mereka lebih cerdas, melainkan mereka lebih peduli.
Para inovator tidak bekerja seperti zombie, yang selalu melakukan pekerjaan karena digerakkan oleh kebutuhan, tanpa penjiwaan. Sebaliknya mereka peduli terhadap tanggung jawab dan tugasnya. Mereka tidak bekerja dengan prinsip, "dari dulu juga begitu", tetapi selalu mencari tahu "mengapa begini, mengapa begitu" dan kemudian menggagas "bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu".
Prinsip yang dianut oleh para inovator tersebut sudah selayaknya anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian anda akan memiliki suatu konsep berpikir yang kreatif dan dinamis yang memang diperlukan untuk menjawab tantangan di era globalisasi dewasa ini.
Meski harus bernilai tambah, kreativitas tidak selalu berkaitan dengan sesuatu yang besar. Untuk menjadi kreatif, kita tidak harus mengembangkan kreasi yang menggemparkan atau mengubah dunia. Cukup dengan ide-ide yang sederhana yang mempercepat proses kerja, mengurangi kerusakan, meningkatkan mutu produk atau layanan. Oleh sebab itu, meskipun berjalan seiring dengan tingkat kecerdasan, kreativitas bukan monopoli orang pintar, dia bisa tumbuh pada diri siapapun, di situasi apapun.
Agar bisa kreativ, kita membutuhkan kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan yang kita kerjakan. Dengan bersikap peduli, mata kita akan lebih jeli untuk melihat hal yang bisa kita benahi. Entah itu berupa keadaan, proses ataupun hasil. Orang-orang kreativ seringkali mengungkapkan ide-ide baru bukan karena mereka lebih cerdas, melainkan mereka lebih peduli.
Para inovator tidak bekerja seperti zombie, yang selalu melakukan pekerjaan karena digerakkan oleh kebutuhan, tanpa penjiwaan. Sebaliknya mereka peduli terhadap tanggung jawab dan tugasnya. Mereka tidak bekerja dengan prinsip, "dari dulu juga begitu", tetapi selalu mencari tahu "mengapa begini, mengapa begitu" dan kemudian menggagas "bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu".
Prinsip yang dianut oleh para inovator tersebut sudah selayaknya anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian anda akan memiliki suatu konsep berpikir yang kreatif dan dinamis yang memang diperlukan untuk menjawab tantangan di era globalisasi dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar